Sejak tahun 2010 lalu mungkin anda telah sering mendengar tentang rokok elektronik atau yang biasa disebut rokok elektrik.
Oleh penjual rokok ini diklaim sebagai rokok yang "sehat" karena bebas tembakau dan tar. Tembakau dan tar merupakan sumber bahaya yang terkandung didalam rokok. Selain bebas tembakau dan tar, rokok elektrik ini juga tanpa asap sehingga orang disekitar si perokok tidak akan terkena asapnya.
Benarkah rokok eletrik ini sehat dan aman seperti yang dipromosikan? ternyata tidak ! Sejak tahun 2010 Badan Pengawas Obat dan Makanan menegaskan pelarangan terhadap peredaran rokok elektronik karena efek yang ditimbulkan lebih berbahaya dibanding rokok biasa.
FBC kutip dari kompas.com pada tulisan yang diterbitkan pada Agustus 2010, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makana (BPOM) Indonesia Kustantinah mengatakan bahwa tidak ada negara yang setuju penggunaan rokok elektronik. China sebagai penemu awal rokok ini, yaitu tahun 2003, selanjutnya justru melarang keberadaan rokok ini sendiri karena dianggap membahayakan kesehatan. Hal yang sama (pelarangan rokok elektronik) akan terjadi di Indonesia
"Rokok elektronik dianggap lebih berbahaya dibanding rokok biasa karena apabila rokok biasa terdiri dari berbagai campuran (tidak 100 persen nikotin), maka rokok elektronik seluruhnya mengandung nikotin," kata Kustantinah.
Lebih lanjut, Kustantinah menyatakan bahwa dalam rokok elektronik terkandung jenis nikotin yang bervariasi, yaitu nikotin pelarut, propilen glikol, dietilen glikol, dan gliseren yang apabila dipanaskan akan menghasilkan nitrosamine. Larutan nitrosamine ini nantinya kan menjadi penyebab munculnya kanker, lanjutnya.
Jadi baik itu rokok konvensional ataupun rokok elektronik, keduanya sama saja mengandung bahaya bagi kesehatan. Akan lebih bijak bagi anda yang ingin berhenti merokok untuk tidak mencoba rokok eletrik ini dengan alasan apapun.
Tulisan Terkait : |
|
Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat. (Winston Chuchill)
Jika Anda menyukai tulisan diatas jangan lupa untuk klik tombol suka untuk berbagi dengan teman facebook Anda. Anda juga bisa membagikan tulisan ini di twitter dan jejaring sosial lainnya. Berbagi itu indah.