Kadang-kadang kita sering lupa hal-hal non teknis waktu ujian tertulis. Kita cuma mengandalkan otak plus sedikit peluru, padahal banyak hal-hal yang harus dipersiapkan menjelang dan saat ujian. Oleh karena itu, supaya gak penasaran kalo gak lulus, cobalah perhatikan hal-hal berikut:
1. Cek lokasi dan tempat ujian
luangkan waktu untuk melihat lokasi ujian, paling tidak sehari sebelum ujian. Ini untuk mengetahui medan ujian, termasuk di dalamnya ruangan yang bakal dipakai ujian (kalo di stadion di sayap mana) bangku, meja (kalau di sekolah), suasana kelas, dsb. Jangan sampai terlambat hanya gara-gara mencari bangku atau lokasi tepatnya ujian.
2. Perangkat tempur
Ini hal sepele, tapi penting. Saat ini sebagian besar ujian sudah menggunakan metode komputerisasi, jadi siapkanlah pensil 2B sebanyak-banyaknya (minimal 10 buah) dan sudah diraut kedua ujungnya, agar tidak perlu mempertajam lagi kalau sudah tumpul. Jangan lupa bawa meja jalan atau papan ukuran A4 sebagai alas, mengingat tidak semua kondisi meja bagus. Begitu pula dengan penghapus bawa yang banyak, jadi tidak perlu menunggu sampai hitam. Perlu juga dibawa handuk kecil dan tisu untuk menyeka keringat agar tidak nempel di lembar jawaban. Ingat, kertas komputer sangat peka kelenturan, kalo kena keringat sedikit, bisa membuyarkan harapan seumur hidup. Jangan ketinggalan bawa jam meja untuk mengukur waktu mengerjakan soal.
3. Materi Ujian
Pelajari baik-baik materi ujian. Biasanya sih gak jauh beda sama SPMB, atau materi lain seputar pemerintahan. Oleh karena itu, disamping ujian normatif (SPMB), pelajari juga peraturan perundangan dan juga isu-isu terbaru tentang pemerintahan, disesuaikan dengan departemen/instansi yang diikuti. Misal Departemen Kesehatan, isu-isu tentang flu burung, atau tentang obat dan makanan, perlu juga dipelajari. Juga sering-sering baca koran atau buku-buku populer untuk nambah wawasan, karena kadang-kadang juga keluar di soal ujian.
4. Atur waktu
Bagilah waktu ujian paling tidak tiga bagian. Bagian pertama (50% dari total waktu ujian) untuk menjawab soal-soal yang kita anggap mampu. Jawablah dalam waktu kurang dari 30 detik, bila lewat abaikan dahulu soal itu, karena akan menghambat menjawab soal yang lain. Bagian kedua (30% dari total waktu ujian), lihat lembar jawaban, dan perhatikan nomor yang belum dijawab. Jawab dahulu sebisa mungkin, minimal kerucutkan menjadi dua pilihan yang paling logis dari empat/lima pilihan multiple choice. Bila masih bingung tembak saja dengan diiringi doa. Bagian ketiga (20%) gunakan untuk mengkoreksi jawaban, mulai dari depan hingga ke halaman terakhir soal.
5. Berjudi
Kalau waktu ujian sudah mepet, sementara banyak yang belum terjawab, beranikanlah menembak. Mengapa? karena untuk lulus minimal harus di atas 60% jawaban benar. Artinya bila digabung dengan jawaban salah, maka Anda harus mengisi lembar jawaban di atas 85%. So, daripada kosong lebih dari 30%, lebih baik ditembak saja, tentunya dengan logika yang masuk akal, paling tidak kerucutkan menjadi dua pilihan yang mendekati benar dari empat/lima pilihan.
6. Doa orang tua
Yang terakhir namun sangat penting, mintalah doa kepada orangtua, terutama ibu kita. Karena biasanya doa ibu paling manjur. Dan mohon maaf kepada handaitaulan, teman2, dan lainnya, supaya hati kita tenang dalam mengerjakan soal ujian.
Demikian kira-kira tips yang bisa diberikan, based on my experience. Selamat mencoba. Bila Anda tidak lulus juga, memang Tuhan berkehendak lain. Tuhan sebenarnya sedang menyelamatkan Anda karena tidak yakin Anda akan kuat menghadapi suasana kerja yang jauh lebih kejam, dan Anda tidak mampu menyesuaikan diri dari tekanan di dalam.
GOOD LUCK!
Tulisan Terkait : |
|
Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat. (Winston Chuchill)
Jika Anda menyukai tulisan diatas jangan lupa untuk klik tombol suka untuk berbagi dengan teman facebook Anda. Anda juga bisa membagikan tulisan ini di twitter dan jejaring sosial lainnya. Berbagi itu indah.